Sejumlah warga miskin anak putus sekolah didusun VI Desa Rahuning II Kecamatan Rahuning Kabupaten Asahan
BALAINEWS.CO.ID, Asahan – Sejumlah warga Miskin dan anak putus sekolah di Dusun VI Desa Rahuning II Kecamatan Rahuning Kabupaten Asahan terpaksa putus sekolah dan tak mampu melanjutkan cita citanya kerena tak dapat bantuan siswa kurang mampu dari Pemerintah.
Selain itu warga merasa diabaikan dan merasa tertipu dengan pihak pemerintahan desa sertempat, pasalnya sejumlah bantuan dana Imbas Covid – 19 dan Bantuan Anak Siswa Tak Mampu tak pernah dapat dan ditepati walau sejumlah pihak pemerintah berulang kali mengambil data seperti foto dan uang Rp 400.000/ KK demikian pantauan Awak media di Desa Setempat pada Senin siang (8/11/2021).
Tangisan ibu Marpaung (60) yang bersuamikan Pedagang ES keliling dengan penghasilan tak menentu ,seperti cari makan pagi untuk makan petang itu tak dapat dibendung lagi saat mengetahui pemerintahan Presuden Ir Joko Widodo memberikan bantuan yang cukup besar kepada warga tak mampu dan anak sekolah yang hidup dibawah garis kemiskinan.
Terlebih dalam menghadapi bencana wabah Covid -19 belakangan ini ,apalagi sejumlah kebijakan Pemerintah Pusat telah menggelontorkan Triliunan Rupiah untuk menanggulangi warganya untuk terus makan sebab terpuruknya pengasilan masyarakat akibat kebijakan Program Pembatasan Kegiatan Masyarakat ( PPKM) diberlakukan .
Ibu Marpaung dan Sukidi (59) yang tinggal bersebelahan mengaku tak pernah mendapat bantuan bedah rumah,bantuan biaya anak sekolah dan bantuan dana PPKM juga listrik geratis yang dijanjikan pemerintah, mereka dulu mendapat beras namun 2 tahun belakangan ini tak dapat beras lagi ,bantuan bedah rumah yang sempat mereka dengar senilai sepuluhan juta rupiah juga tak pernah mereka terima,”ungkap keduanya
Marpaung juga sempat berjanji kepada anaknya untuk melanjutkan sekolahnya di SMP sebab dijanjikan akan dibantu pemerintah.
Selain itu jalan menuju dusun itu tampak tak tersentuh Aspal walau bagunan sekolah dan bangunan Kantor berdiri dikawasan itu, Marpaung juga mengaku diperas oleh orang yang mengaku pihak pemerintahan sebesar Rp 400.000 / KK untuk memuluskan pencairan dana bedah rumah , dirinya mengaku kecewa dengan kejadian itu dan meminta Polisi menindak pelaku pungutan dan pemerasan terhadapnya, dan mengusut dugaan penggelapan bantuan Siswa Miskin dan Dana Imbas Civid untuk warga agar kejadian itu tidak dicontoh pihak lain.
Kepala Desa Rahuning II Suyadi saat dikonfirmasi dikantornya sekira pukul 14,30 WIB tak berada dikantor sejumlah stafnya mengatakan Kades sedang pergi ke Kisaran ke Bapeda Asahan .
(ZN/bn)