BALAINEWS.CO.ID, Tanjungbalai – Tidak tersentuhnya masyakat Miskin di Kelurahan Sentang Kelurahan Kisaran Timur Akan Bantuan Sosial (Bansos) dan Sejumlah aksi Demontrasi yang dilakukan Masyarakat dari tingkat Pelajar (Mahasiswa) hingga kalangan Aktivis yang kerab terjadi belakangan ini di Kantor Bupati Asahan hingga ke Kantor DPRD diketahui terkait penolakan Kebijakan dan usulan penggunaan Angaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Asahan yang dianggap tidak pro kepada kepentingan rakyat kecil, salah satunya penolakan menganggarkan Rehab rumah dinas Bupati Asahan sebesar 2 Milyar lebih belakangan ini dimasa pandemi Covid -19,
Selain itu Refocusing Anggaran (pengalihan peruntukan anggaran) yang dinilai masyarakat kurang transparan juga memicu mosi tak percaya kepada kepeminpinan Bupati Asahan ,demikian pantauan awak media di Asahan pada, Jumat 1April 2022.
Selain menyoroti kebijakan anggaran yang kurang pro pada situasi perbaikan jalan rusak yang dilakukan Pemkab Asahan , masyarakat juga menyoroti matinya pajak puluhan kenderaan dinas Pemkab Asahan selama bertahun seperti yang dikutip dari sejumlah media di Asahan belakangan ini.
Dari permintaan pencopotan Kadisnaker tidak tersentuhnya masyakat miskin akan bansos, menolak janji manis perbaikan jalan di Desa Sei Alim keluhan kerusakan jalan di Air Joman, berperasinya tempat hiburan malam yang kerab di razia pihak berwenang, maraknya kegiatan perjudian tembaki ikan, tak jelasnya pengadaan obat Malaria di RSUD Abdul Manan Simatupang juga tak luput dari perhatian masyarakat ,sebab situasi itu tak luput dari tanggung jawab Pemkab Asahan selaku pengayom masyarakat.
Melihat sitasi ini, sejumlah tokoh masyarakat dan praktisi humum berpendapat 2 tahun kepemimpinan Bupati Asahan menimbulkan sejumlah mosi tak percaya dan aksi demo meningkat tajam di Asahan tentunya hal ini harus segera diperbaiki agar kepercayaan masyarakat pulih dan tidak mengundang perhatian serius para penegak hukum dan Pengawas Lembaga Keuangan.
(zn/bn)