Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi
BALAINEWS.CO.ID, MEDAN – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan rotasi di jajaran Polri. Dalam hal ini, Kapolri memutasi Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak sebagai Pati Lemdiklat Polri dan Kapolda Sumut bakal diemban oleh Irjen Agung Setya Imam Effendi yang saat ini menjabat Asops Kapolri.
Keputusan tersebut tertuang dalam Surat Telegram Kapolri Nomor: ST/1394/VI/KEP./2023 tanggal 24 Juni 2023 seperti dilihat detikcom, Senin (26/6/2023). Surat itu ditandatangani As SDM Polri Irjen Dedi Prasetyo.
Kapolri mempercayakan Irjen Agung memimpin Polda Sumut yang merupakan peraih penghargaan dari pemerintah Amerika Serikat melalui Wakil Direktur Biro Investigasi Federal (FBI) David L Bowdich 2021 lalu bersama 34 orang penyidik Polri lainya, termasuk AKBP Agus Waluyo SIK Mantan Kapolres Simalungun dan Toba yang kini mendapat promosi Job Kombes dengan jabatan Tim Analisis Bidpdakt Pusiknas Bareskrim Polri.
Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi merupakan salah satu perwira tinggi Polri (Pati) yang mendapat penghargaan dalam penanganan kasus kapal Equanimity 2018 yang lalu.
Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi yang saat itu menjabat Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim bersama 34 orang penyidik Polri lainya menyita Kapal Equanimity, kapal pesiar mewah senilai Rp 3, 6 triliun.
Selain itu, Segudang prestasi juga telah ditorehkan oleh Akpol 1988 tersebut mulai dari menciptakan Aplikasi Dashboard Lancang Kuning (DLK) mampu mengatasi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Provinsi Riau.
Berkat aplikasi tersebut, provinsi-provinsi lain menginginkan aplikasi DLK untuk mengatasi karhutla di daerah mereka. Tidak hanya itu, pengungkapan kasus Ilegal logging, ilegal mining, terutama perburuan bandar narkoba jaringan internasional pun berhasil diungkap Irjen Pol Agung.
Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi juga merupakan salah satu perwira tinggi Polri (Pati) yang mendapatkan penghargaan Indonesia Award 2020 dari MNC Oktober 2020 yang lalu dan penghargaan tersebut diserahkan kepada Kapolda Riau yang diwakili Wakapolda Brigjen Pol Tabana Bangun kala itu.
Irjen Agung berkarier di kepolisian selama bertahun-tahun dan pernah menjabat beberapa jabatan strategis. Dia pun tercatat pernah menjabat Deputi VI Bidang Intelijen Siber BIN (2018), Kapolres di Bengkulu dan jabatan-jabatan penting lainya di kepolisian.
Sebelum dipilih menjadi Kapolda Sumatra Utara, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi sebelumnya menjadi Asisten Operasi (Asops) Kapolri di tahun 2021. Setelah itu ia pun dipromosikan menjadi Kapolda Sumut pada 2023 ini.
Profil Irjen Agung Setya Imam Effendi
Pemilik nama lengkap Irjen. Pol. Agung Setya Imam Effendi, SH., S.IK., M.Si., ini merupakan putra kelahiran Wonosobo, Jawa Tengah (Jateng).
Melansir, p2k.stekom.ac.id, ia lahir pada tanggal 8 Maret 1967.
Karier Irjen Agung telah malang melintang di dalam kepolisian tanah air.Jabatan terakhir jenderal bintang dua ini adalah Asisten Operasi Kapolri.
Diketahui, Irjen Agung diketahui masuk Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) tahun 1988.Ia juga masuk dalam Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer (PTIK).
Agung lalu melanjutkan pendidikan di Sekolah Staf dan Pimpinan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polisi Republik Indonesia (SESPIM). Hingga ia masuk Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi (SESPIMTI)
Agung berpengalaman dalam bidang reserse,berbagai jabatan strategis di Korps Bhayangkara sudah pernah Agung jabat.
Setahun berikutnya ia bertugas di KBO Polres Salatiga. Jabatan terakhir jenderal bintang dua ini adalah Asisten Operasi Kapolri.
Diketahui, Irjen Agung diketahui masuk Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) tahun 1988.Ia juga masuk dalam Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer (PTIK).
Agung lalu melanjutkan pendidikan di Sekolah Staf dan Pimpinan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polisi Republik Indonesia (SESPIM).
Hingga ia masuk Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi (SESPIMTI) Agung berpengalaman dalam bidang reserse. Setahun berikutnya ia bertugas di KBO Polres Salatiga, Tahun 1992, ia menjadi Kasat Reskrim Polres Salatiga,
Setelahnya Agung dipercaya menjabat sebagai Kapolsek Bawen dan Kapolres Bengkulu. Lalu pada 2010, Agung bertugas sebagai Kanit III Dit II/ Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri, Selang setahun, pada 2011, ia dipercaya menjadi Kasubdit III Dirtipideksus Bareskrim Polri.
Jabatan terakhir jenderal bintang dua ini adalah Asisten Operasi Kapolri.
Diketahui, Irjen Agung diketahui masuk Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) tahun 1988.
Ia juga masuk dalam Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer (PTIK).
Agung lalu melanjutkan pendidikan di Sekolah Staf dan Pimpinan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polisi Republik Indonesia (SESPIM).
Hingga ia masuk Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi (SESPIMTI)
Agung berpengalaman dalam bidang reserse.
Setahun berikutnya ia bertugas di KBO Polres Salatiga.
Tahun 1992, ia menjadi Kasat Reskrim Polres Salatiga.
Setelahnya Agung dipercaya menjabat sebagai Kapolsek Bawen dan Kapolres Bengkulu.
Lalu pada 2010, Agung bertugas sebagai Kanit III Dit II/ Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri.
Selang setahun, pada 2011, ia dipercaya menjadi Kasubdit III Dirtipideksus Bareskrim Polri.
Agung lalu dimutasi dan menjadi Asops Kapolri pada tahun 2021.
Kini ia dirotasi dan menjabat sebagai Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sumatra Utara.
Sekilas Tentang Kapal Equanimity
Pemerintah Indonesia menyerahkan kapal pesiar mewah Equanimity senilai US$ 250 juta atau Rp 3,6 triliun yang terkait skandal korupsi 1MDB kepada pemerintah Malaysia.
Kapal Equanimity berbendera Kepulauan Cayman ditangkap pada Februari 2018 atas permintaan pihak berwenang AS sebagai bagian dari investigasi korupsi 1MDB yang diluncurkan Departemen Kehakiman AS.
Putusan pengadilan Indonesia pada April menyatakan bahwa kapal pesiar itu disita secara tidak sah dan harus dilepas kepada pemiliknya.
Polisi Indonesia menangkap kapal itu lagi pada bulan Juli menyusul permintaan resmi untuk bantuan hukum dari Amerika Serikat. Polisi Indonesia mengatakan mereka akan menyerahkan kapal pesiar ke Malaysia.
Kapal pesiar yang ditaksir seharga Rp 3,4 triliun itu dimiliki oleh Low Taek Jho.
Sebuah sumber juga mengatakan bahwa keputusan untuk menyerahkan kapal pesiar Uquanimity ke Malaysia atas permintaan pribadi Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad.
Pengusaha Malaysia, Low Taek Jho terlibat korupsi 1MDB. Menurut penyelidikan dana 1MDB digunakan Jho Low untuk membeli kapal pesiar Equanimity yang terdaftar di Kepulauan Cayman.
Kapal senilai US$ 250 juta atau Rp 3,6 triliun itu memiliki interior berlapis marmer dan hiasan berlapis emas, spa dan sauna, kolam renang 20 meter di dek, bioskop, lift, dan helipad.(Balainews. Co.id medan red/bn)