Kebijakan Kades Picu Kericuhan Didalam Mesjid Amalia Batu Bara Warga : Jangan Jadikan Mesjid Alat Politik

0
106

Masyarakat Menolak Kades Perjuangan Ambil Alih Pengurus BKM Amalia Batubara

BALAINEWS.CO.ID, Asahan – Kebijakan Kepala Desa Perjuangan Kecamatan Sei Balai Kabupaten Batu Bara terkait upaya permintaaan Pertanggung Jawaban Keungan Ketua Badan Kemakmuran Mesjid (BKM) Amalia tahun 2022 yang dipimpin Ramli Marpaung berbuntut pada menjerit histerisnya sejumlah ibu – ibu (Jemaah Mesjid Amalia) yang tak terima akan diambil alihkan jabatan pengurus BKM yang telah membangun mesjid oleh pemerintah Desa,demikian pantauan Awak media di halaman Mesjid Amalia pada Sabtu Malam (11/6/2022) sekira pulul 21.55 .WIB.

Kericuhan semangkin memuncak saat sejumlah Masyarakat menolak permintaan kades dan masyarakat lain yang diduga terpropokasi dengan saling tuding menunjuk kelemahan masing masing masing kelompok masyarakat yang pro dan kontra akan terbangunnya kemegahan Mesjid Amalia yang diketahui sebahagian besar didanai dari sedekah dan infak masyarakat yang melintas di Jalur Lintas Sumatra (Jalinsum) selama dua tahun terakhir.

Pantauan di lokasi saat situasi sulit dikendaliakan Kades berucap dengan nada tinggi ” kepengurusan BKM diambil alih oleh Pemerintahan Desa Perjuangan “,sementara jemaah lain dan ibu ibu sekitar mesjid berteriak menolak ucapan kades dan menuding Kades berlaku tak adil dengan berusaha mencampakkan pengurus BKM yang lama padahal BKM yang lamalah yang berjuang membangun mesjid dalam dua tahun terakhir hingga selesai 80 persen, masyarakat menduga oknum Kades memanfaatkan simpatisan warga yang tak puas dengan pengurus BKM untuk mendulang suara,sebab tak lama lagi masa jabatan kades berakhir.

Dari informasi dihimpun ketua BKM merupakan Warga Asahan yang tinggal di Desa Gajah Kabupaten Asahan sedangkan Mesjid Amalia berada dikabupaten Batu Bara namun Mesjid Amalia berada di depan rumah yang tak jauh dari kediaman ketua BKM non aktif bernama Ramli Marpaung ,sementara warga setempat menilai tempat Ibadah tidak memandang asal usul dan alamat jemaah saat beribadah dan diduga tidak ada aturan Kemenag pengurus BKM harus warga satu desa dengan mesjid Amalia.

Ramli Marpaung saat ditemui media mengatakan hal ini mungkin tidak murni kepentingan masyarakat Dusun 2 dan dusun 6 Desa Perjuangan, kemungkinan Politik diguga sangat kental sebab gejolak hebat muncul saat jelang akhir masa jabatan kades ,kades dan pendukungnya dari dusun lain mungkin beranggapan BKM yang saya pimpin melakukan korupsi namun mereka tidak bisa membuktikan tudingannya setelah saya beri waktu dua tahun untuk membuktikan tudingan.

Sementara itu Akmal Tanjung SH selaku kuasa hukum BKM non aktif sangat menyayangkan situasi itu , seharusnya tempat ibadah tidak digunakan pemerintah desa dan pemerintah kecamatan untuk mengumpulkan masyarakat secara luas , seharusnya perwakilan masyarakat dapaat diundang melalui Kadus dan sejumlah tokoh masyrakat setempat dan dipimpin oleh pihak Departemen Agama bukannya Kades mengumpulkan masa dimesjid untuk mengambil alih pengurus BKM yang beraroma persi Kepala Desa , selain itu hal ini menjadi cacatan buruk dua kelompok masa bertikai di dalam mesjid yang disaksikan Camat ,Kepala KUA Kapolsek dan Danramil yang wakili.

selain itu pengambilan alih pengurusan BKM nan aktif oleh Kades Perjuangan diduga tidak cacat prosedur , sebelumnya hal ini sempat dilaporkan kepada kepolisian buntut dari hilangnya sejumlah Tong Infak dipinghir Jalinsum yang diduga dicuri orang yang tak puas pada kebijakan BKM non aktif yang berhasil membangun mesjid dengan dana ratuasan juta rupiah.

Sementara itu Kepala Desa Perjuangan Junaidi saat dikonfirmasi undangan kepada masyarakat menggunakan Korp surat desa sudah sesuai prosedur sebab di dukung oleh Camat dan Ka Kua Sei Balai.

Sementara itu kepala KUA Sei Balai ,Agus ,berharap hal ini tak harus dilaporkan kepada Polisi semua yang berbuat untuk mesjid dan rumah ibadah harus iklas ,sebab dulu mesjid Amalia sebelum dibangun BKM non aktif kondisinya sangat prihatin ,bersyukurlah mesjid sudah cantik dan megah saat ini ,Agus juga berjanji akan membentuk pengurus BKM yang baru dan lebih baik tidak ada kepentingan lain apalagi kepentingan politik selain kepentingan ibadah.Agus juga tidak menafikan kepengurusan yang sempat dibentuk Pemdes yang lalu belum Syah.

Sementara itu Camat Sei Balai tampak meninggalkan mesjid yang ricuh dan enggan memberikan komentar pada awak media.(bn/zn)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini