BALAINEWS.CO.ID, Asahan – Mantan Pejabat Kejaksaan Tinggi Sumatra Utara Mangihut Sinaga SH.MH yang akrab disapa Bang Mangihut ini menyoroti sejumlah kegelisahan juga usulan ratusan warga di tiga kabupaten sekaligus yakni Kabupaten Asahan Kabupaten Batu Bara dan Kota Madya Tanjung Balai Penanganan Begal
Kekayaan Industri Pariwisata yang kurang dikelola dengan baik untuk Kesejahtraan rakyat juga Dana CSR dari para Pengusaha Perkebunan baik BUMN,PT dan Juga Pengusaha peribadi
“Hal ini penting kita tegaskan kembali peran dan cara menanggulanginya untuk kesejahteraan rakyat,”Ungkapnya
Mangihut Sinaga SH MH saat menghadiri konsolidasi Sahabat Mangihut di dua Kabupaten satu Kota Madya di Hotel Nusa Indah Jalan Ahmad Yani Kisaran Kecamatan Kisaran Timur Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara pada Juma’at Pagi (28/7/2023) sekira pukul 10.00 WIB hingga pukul 14.30 WIB.
Dalam temu ramahnya, Mangihut juga siap mendampingi masyarakat untuk mengawal dana CSR yang wajib dikeluarkan para pengusaha perkebunan di Asahan walau sama sama di ketahui sejumlah PTPN,
PT yang bergerak di bidang perkebunan Sawit juga Karet beroperasi selama puluhan tahun di Asahan harus transparan penyalurannya ke masyarakat jangan sampai masuk ke kantong kantong pribadi Pejabat Nakal, Sebab Puluhan Tahun Kekayaan Asahan telah mereka nikmati hasilnya.
Begal Narkoba juga penyakit Masyarakat juga program prioritasnya di Komisi III DPR RI jika mendapat restu dari masyarakat saya tidak pernah mau bertoleransi kepada Pengedar dan penjahat Narkoba saat saya masih bertugas di Kejaksaan dulu kita berikan hukuman yang lebih keras dan pendekatan penanganan kepada kelurga dan pecandu narkoba,
Sosialisasi hukum secara gratis kita siapkan kepada masyarakat yang membutuhkan pemahaman hukum terkait tindakan dan penanganan kriminalitas saat menyahuti pertanyaan masyarakat terkait tidak tersedianya rumah dan tempat Rehab bagi pecandu Narkoba,
Masyarakat terus bahu membahu menjaga kampung melalui Poskamling dan Ronda Malam guna menekan kejahatan Begal dan kriminal lain di tengah -tengah masyarakat.
Kerang yang menjadi Icon dan Ciri Khas Asahan dan Tanjung balai yang sempat di nobatkan sebagai Kota Kerang juga kita akan telusuri akar permasalahannya sehingga kerang hampir punah di Asahan , setau kita Alat Tangkap yang menyalahi aturan diduga penyebab habitat kerang mulai tak di nikmati Nelayan tradisional di Asahan dan Batu Bara.
Program Keluarga Harapan seperti bantuan Dana Hibah Masyarakat yang tak mampu juga Infrastruktur yang rusak parah kita upayakan Gebrak ke Kementrian dengan gaya dan karakter kita selaku orang Sumut untuk serius memperhatikan keluhan masyarakat ada sejumlah anggota DPRD -RI ditambah saya (Mangihut.SH.MH dari Partai Golkar) dari Dapil III di Komisi III DPR- RI siap memperjuangkan Aspirasi Rakyat di Gedung DPR -RI mendatang, teriak Mangihut.
Usai makan dan ngopi bareng dengan ratusan Masyarakat juga Awak media Mangihut tak bisa menghindari ajakan Selfi dan bercengkrama dengan kaum perempuan dan Tamu undangan yang hadir.kemudian rombongan membubarkan diri.(nal)