BALAINEWS.CO.ID, Asahan – Sejumlah Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Asahan (DPRD ) Marah – Marah dan gebrak Meja tuding Pelaksana Proyek Pembangkit Listrik Tanaga Air Asahan 3 (PLTA Asahan 3 ) yang berjalan sejak dua tahun terakhir memberikan data yang tidak akurat dan cendrung dianggap memanipulasi data tenaga kerja tempatan dan tak berpihak kepada kearifan lokal dan tak berpihak kepada warga sekitar proyek yang terkena dampak langsung dalam pengerjaannya.
DPRD Ancam akan melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) situasi itu hingga tingkat Provinsi dan tingkat DPR Pusat Jika PLN tidak selesaikan perseteruan dan main – main dalam penyelesaikan konflik antara masyarakat Kecamatan Aek Songsongan dengan pelaksana proyek,
hal itu diungkapkan Mansyur Selaku Anggota DPRD Asahan dari Partai Gerindra didampingi sejumlah anggota DPRD Asahan dari Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Hanura di Kantor Camat Aek Songsongan Kabupaten Asahan Provinsi Sumatra Utara pada Kamis Siang (23 September 2022).
didepan Kapolsek Bandar Pulau Danramil Bandar Pulau Camat Aek Songsongan Sejumlah Pimpinan Proyek Asahan 3 dan sejumlah Subcon proyek dan Masyarakat Sekecamatan Aek Songsongan pada pukul 14.15 WIB.
Selain itu Mansyur menuding PLN dan Pelaksana Proyek tak Mengindahkan pesan juga mengangkangi pesan Presiden RI Bapak Joko Widodo agar segala bentuk Perbangunan Inprastruktur harus mengedepankan dan memberdayakan masyarakat sekitar .
“Akses jalan Rusak berat dan sejumlah jalan nyaris putus akibat lalu lalang truk proyek yang melebihi tonase melintasi jalan yang tak lama selesai di Hotmix berbiaaya Puluhan milyar Rupiah, akibatnya Masyarakat dan anak sekolah kerab tak bisa menggunakan akses jalan akibat lalu lalang truk super besar menguasai jalan saat jam – jam sibuk,
Pelaksana proyek melanggar aturan terkait Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, tidak harmonis kepada masyarakat diduga menimbulkan keresahan bagi masyarakat, tidak peka pada keluhan masyarakat ,bersepakat kepada pihak pihak yang memiliki kepentingan dan keuntungan pribadi, tidak ada jaminan jika selesai proyek jalan akan diperbaiki, saya akan Laporkan PLN dan Pelaksana Proyek ke Fadlizon jika mereka meremehkan masyarakat,”tegas Mansyur
Senada juga disampaikan kepada anggota DPRD yang lain, pelaksana proyek tak perlu mencari pekerja dari kabupaten dan kota lain jika hanya membutuhkan tenaga kerja yang sifatnya tidak menggunakan keahlian
Sejumlah warga tampak berteriak dan bersorak saat sejumlah perwakilan menyampaikan keberatan sikap pada PLN dan pelaksana proyek ,warga juga mengancam akan melakukan aksi protes turun ke jalan (Demontrasi) dan melakukan penyetopan kepada alat berat proyek jika PLN dan pelaksana proyek tak mengindahkan keluhan dan aturan ,dalam teriakan itu salah seorag warga Dusun 3 Desa Aek Songsongan mengaku tak diterima bekerja saat bermohon untuk menghidupi kebutuhan keluarganaya.
Aksi perotes dan pertemuan itu mendapat pengawalan dari pihak TNI dan Polri.
Menjawab protes warga , Agil Dermawan selaku pihak PLN dan pelaksana proyek Asahan 3 saat dimintai tanggapannya oleh sejumlah awak media menepis tudingan Anggota DPRD dan Masyarakat,
Menurutnya perekrutan tenaga kerja sudah sesui Standar Opererasional Prosedur yang ada, sebanyak 1200 orang terserap tenaga kerja dari kegiatan Proyek PLN senilai 2 triliun ini, sebanyak 500 tenaga kerja melibatkan warga sekitar Asahan dan Kabupaten Toba Samosir selebihnya tenaga kerja yang memiliki keahlian yang sengaja didatangkan dari Kota dan Provinsi lain,
Terkait ancama RDP dan tudingan data rekrut pekerja yang dianggap tak benar (Bohong) kami tidak pernah melakukannya , jika proyek selesai jalan rusak yang timbul akibat proyek akan diperbaiki ,pihaknya juga telah memperbaiki sejumlah akses jalan yang longsor dan menerima aspiasi yang sifatnya bantuan sosial kepada masyarakat seperti kegiatan dan bantuan kepada komunitas Arung Jeram yang ada di Asahan.tegasnya.
Usai memberikan sejumlah protes sejumlah anggota DPRD Asahan meninjau lokasi jalan yang diduga rusak berat dan nyarus putus akibat kegiatan alat berat proyek Asahan 3 yang tak taat aturan dan merugikan pengguna jalan.
Rombongan DPRD Asahan Saat Kunjungan jalan longsor diduga Kegiatan proyek PLN Asahan 3/ist
Sejumlah anggota DPR juga mengatakan dirinya kerab mendapat perlakuan kasar dari sejumlah ulah pekerja dan Sopir alat berat proyek saat berpapasan menggunakan bersamaan menggunakan jalan.
Usai menunjuk nunjuk jalan yang nyaris putus akibat ulah Pelaksana Proyek , Mansur juga mengaku sangat kecewa Pihak PLN yang terkesan membiarkan akses jalan nyaris putus selama dua tahun terakhir yang dituding akibat tidak propesionalnya rekanan proyek PLN.
Tampak rombongan anggota DPRD Asahan membubarkan diri usai turun ke lokasi jalan nyaris putus itu.(BN/Zainal)