BALAINEWS.CO.ID, Tanjungbalai – Kondisi jalan alternatif Sipori-pori Kelurahan pulau buaya kecamatan teluk Nibung kota Tanjungbalai yang menghubungkan jalan lingkar Utara dengan Jalan Letjend. Suprapto sangat memprihatinkan. Jalanan penuh lubang dan kubangan.
Ironisnya, hingga kini, belum ada upaya perbaikan yang memadai dari pemerintah daerah. Padahal, jalan sepanjang 5 km ini menjadi alternatif untuk menghindari potensi antrean panjang kendaraan di jalan jend. suprapto yang sering macat akibat pedagang ikan setiap paginya.
Berdasarkan pantauan Minggu (22/8), jalan alternatif Sipori-pori ini sangat sulit dilalui kendaraan roda empat maupun kenderaan roda dua, khususnya truk bertonase besar. Lebih dari 50 persen ruas jalan dalam kondisi kritis, penuh kubangan dalam dan besar.
Jalan ini bahkan nampak seperti permukaan bulan yang terisi air. Di berbagai titik terdapat kubangan yang sangat parah. Terdapat lubang-lubang sedalam 30 sentimeter, aspal pun terkelupas.
Kerusakan jalan Sipori-pori ini hampir satu tahun dialami warga, namun pemerintah membiarkan begitu saja.
“Jalan rusak di Sipori-pori ini sudah hampir satu tahun lamanya kami alami, sehingga kami harus lebih berhati-hati saat melewatinya. Ucap Jaki” dengan wajah kecewa.
“Ditambahkan Andi warga si pori-pori, kepada awak media balainews.co.id, jika pemerintah mau membangun jalan yang rusak ini, maka masyarakat dapat melintasi jalan tersebut dengan nyaman ujar Andi.”
Terpisah Camat Teluk Nibung, Muhammad Ali, menerangkan via Whatshaap kepada awak media, dalam Minggu ini warga dan kepala lingkungan bergotong royong, untuk merehap jalan berlubang disipori-pori.
Dijelaskan Ali, Jalan Sipori-pori itu sudah masuk musrenbang, kapan dibangun Ali tidak tahu persis.
“Jalan Sipori-pori itu sudah masuk musrenbang, kapan dibangun saya tidak tahu persis, anggaran belum ada. Jelas Ali.”
Sementara saat awak media bermaksud konfirmasi dua anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tanjungbalai dari Dapil III tidak dapat di hubungi. (Ridwan Lubis)
