BALAINEWS.CO.ID, Tanjungbalai – Masa kembali melakukan aksi unjuk rasa dengan Aksi memanjat tower yang berlokasi di jalan Jendral Sudirman persis dekat markas kepolisian resor Tanjungbalai, Selasa (18/5/) sekitar Pukul 13.00 WIB, sembari menaikkan spanduk di atas tower yang tingginya 100 meter, spanduk itu bertuliskan “Kapolri !! Masyarakat minta Copot Kapolres Tanjungbalai.
Aksi panjat tower itu merupakan lanjutan dari aksi unjuk rasa sebelumnya yang digelar oleh seratusan masyarakat tanjungbalai, Senin (17/5) yang memprotes isi berita di beberapa media online yang terbit pada 9 Mei 2021 lalu, dan dinilai mendiskreditkan atau menstikmakan buruk terhadap budaya Tanjungbalai
Amatan awak media balainews.co.id dilokasi aksi panjat tower itu mendapat perhatian dari masyarakat pengguna jalan yang melintas. Beberapa personil kepolisian juga turut melakukan pengamanan berjalannya aksi.
Aksi panjat tower itu juga diwarnai dengan orasi para pengunjukrasa dan menyanyikan yel-yel lagu perjuangan secara bergantian dan menyampaikan kekecewaannya atas pernyataan Kapolres AKBP. Putu Yudha Prawira di media online, karena dinilai telah menciderai dan menyakiti hati masyarakat dengan membandingkan budaya Tanjungbalai dengan Bali, watak orang Tanjungbalai keras-keras dan Wak labu.
Dalam orasinya, pengunjukrasa merasa miris atas tanggapan Kapolres AKBP Putu Yudha Prawira SIK selaku objek berita yang tidak merasa keberatan atas isi berita tersebut dan tidak melakukan upaya atau tindakan serta memohon maaf kepada masyarakat atas pernyataannya di media online tersebut.
“Kami sangat miris atas klarifikasi Kapolres yang tidak merasa keberatan dengan isi berita, sementara didalamnya mencatut nama Kapolres. Jika memang pernyataan itu bukan dari Kapolres, maka tindak si pembuat berita itu,” teriak pendemo dalam aksi tersebut yang berjumlah ratusan orang.
Dikabarkan sebelumnya, pada aksi unjuk rasa sehari sebelumnya, Kapolres AKBP Putu Yudha Prawira SIK telah menemui pengunjuk rasa dan mengklarifikasi atas isi berita di media online tersebut, dan menegaskan bahwa dirinya tidak pernah mengeluarkan statmen apapun di media.
“Saya tidak pernah mengeluarkan statmen apapun di media. Apalagi membanding-bandingkan budaya satu dengan yang lainnya. Tulisan di media itu adalah murni opini dari si penulis, bukan opini saya, ” jawab Kapolres saat menemui pengunjuk rasa, Senin (17/5/).
Menurut Kapolres, tulisan di media itu adalah opini si penulis dan si penulis yang bercerita sendiri dengan bahasanya. Sehingga jika ada yang keberatan atas statmen di media tersebut, maka diarahkannya agar keberatan ke medianya bukan ke dirinya, serta membuat laporan agar diproses secara hukum. namun Kapolres enggan melakukan bantahan terhadap redaksi maupun wartawan yang menerbitkan berita. (Red)